Hidup
manusia tidak bisa lepas dari komunikasi dan informasi. Informasi dapat kita
peroleh dari media cetak, media elektronik maupun media baru (internet). Media
baru merupakan hasil dari teknologi yang semakin berkembang. Tidak dapat
dipungkiri , teknologi berkembang dengan sangat pesat dalam beberapa waktu
terakhir. Perkembangan pesat teknologi tidak pernah menjadi topik yang bosan
untuk dibicarakan. Pengaruh perkembangan teknologi begitu terasa dalam berbagai
bidang kehidupan manusia, salah satunya pada media. Media massa seperti buku,
koran, dan majalah berkembang seiring dengan kemajuan teknologi. Berawal dari
perpaduan media massa konvensional dan teknologi, maka lahirlah new media atau
yang lebih kita kenal sebagai internet.
Penemuan
mesin cetak oleh Johannes Gutenberg
merupakan titik awal dari evolusi media massa. Sedangkan penemuan media
jejaring sosial Facebook oleh Mark
Zuckenberg merupakan awal dari munculnya media baru. Baik Gutenberg dan Zuckenberg sama-sama membuat perubahan di eranya. Gutenberg dengan
mesin cetaknya membuat orang-orang yang pasif karena hanya bisa mendengarkan
informasi, kini mereka menjadi mudah untuk menjawab rasa keingintahuan mereka
dengan membaca. Sedangkan, Zuckenberg dengan Facebook-nya, membuat orang-orang
di berbagai belahan dunia menjadi lebih mudah untuk saling terhubung dan
berkomunikasi. Zuckenberg sendiri tidak pernah menyangka bahwa penemuan
jejaring sosialnya ini dapat memiliki dampak dan kekuatan yang sangat besar.
Media
massa memiliki fungsi informasi, memberikan edukasi juga hiburan. Media massa memiliki pengaruh yang sangat
besar bagi masyarakat sehingga disebut juga sebagai Pilar Demokrasi Keempat. Media massa dalam prakteknya
memiliki agenda tersendiri yang mana terdapat tujuan untuk menguntungkan pihak
mereka sendiri. Terdapat agenda setting,
framming, priming. Kita sebagai consumer media harus pintar untuk melakukan
seleksi terhadap apa yang disajikan oleh media. Jika kita tidak pintar
menyeleksi, kita akan menjadi korban dari penyiaran media. Kekuasaan dan
pengaruh media massa yang tadinya terletak di tangan media, kini berada di
tangan massa atau khalayak. Informasi yang tadinya bersifat ”One to many”
berubah menjadi ”many to many”
Menurut
Straubhaar (2012) ,salah satu wujud
media baru adalah media sosial, yaitu media yang isinya diciptakan dan
didistribusikan lewat interaksi sosial. Ada enam cirri media baru yaitu :
a) Digital:
digitalisasi terbukti dapat meningkatkan kualitas transmisi
b)
Interactive (Interaktif): Sekarang
ada TV, iklan, website interaktif
c)
Social media (Media sosial): Yaitu
media yang isinya diciptakan dan didistribusikan lewat interaksi sosial.
d)
Asynchronous Communication
(Komunikasi asinkronik): Konsumsi media bisa dilakukan sesuai waktu yg enak
bagi tiap orang
e)
Narrowcasting (Menyebar secara
sempit): Kini program siaran TV dan radio dapat dipesan secara khusus sesuai
selera pribadi-pribadi.
f)
Multimedia: Media-media lama seperti
surat kabar dan majalah kini dapat menciptakan platform multimedia dengan video
on demand, jurnalisme warga (citizen journalism) dan lain-lain.
Sedangkan
menurut Lister et al (2009), karateristik media baru: digital, interaktif,
hipertekstual, virtual, berjaringan, dan tersimulasi (simulated).
Seperti
dua kutub magnet yang saling berlawanan, media sosial pun memiliki dampak
positif dan negatif . dampak positifnya antara lain :
1.
Sebagai
media komunikasi
2.
Media
pertukaran data
3.
Media
pencari informasi
4.
Kemudahan
bertransaksi dan berbisnis
Selain itu ada juga dampak negatif dari media sosial
yaitu:
1.
Pornografi
2.
Violence
and Gore
3.
Penipuan
4.
Carding
5.
Perjudian
Berikut beberapa kasus yang memiliki dampak akibat dari
media baru. Apakah media batu itu baik atau buruk?
Perjuangan
Pak Soleh, Tukang Ojek Yang Menginspirasi Netizen Indonesia
Pak Soleh adalah seorang tukang ojek yang mendadak
terkenal karena media baru. Pria berusia 65 tahun ini sehari-hari berada di
Kompleks Parlemen Senayan. Karena sudah tua, jarang ada penumpang yang mau
memakai jasanya. Dalam sehari beliau maksimal hanya mendapatkan 60ribu rupiah.
Namun kisah Pak Soleh berubah ketika dia bertemu dengan
seorang penumpang wanita yang memakai jasanya lantaran kasihan ketika Pak Soleh
menawarkan jasanya. Beliau tidak mematok harga sehingga penumpangnya bisa
memberi seikhlasnya, karena hal itu wanita tersebut pun menceritakan pengalaman
menggunakan jasa ojek Pak Soleh di media baru. Sontak Pak Soleh menjadi
terkenal dan banyak yang menghubunginya untuk menggunakan jasanya. Hal ini pun
berpengaruh kepada penghasilannya
Kasus ini menunjukkan bahwa media baru memberi dampak
positif kepada kehidupan Pak Soleh karena hal baik yang disebarluaskan melalui
media baru dapat clangsung diketahui oleh sesama pengguna media baru.
Mayoritas Anak Merokok Terpengaruh Iklan
![]() |
Tayangan iklan rokok melalui media baru memiliki dampak
bagi anak dan remaja di Indonesia. Pasalnya anak sering melihat iklan rokok di
media baru yang tidak disensor dan dilarang. Adanya iklan-iklan di media baru
mengakibatkan anak ingin mencoba untuk merokok dan mengikuti gaya dari apa yang
ditayangkan oleh media baru
Berdasarkan data Lentera anak, 70 persen lebih perokok
mulai merokok pada usia 19 tahun. Ada kecenderungan jumlah perokok anak
meningkat dua kali lipat dalam kurun waktu kurang dari 10 tahun. Hal ini tentu memprihatinkan mengingat anak
mempelajari hal-hal negatif melalui media baru. 














