Pada tanggal 17 November 2015, Fakultas
Ilmu Komunikasi Tarumanaga
kembali kedatangan dosen tamu pada mata kuliah Kapita Selekta. Dosen tamu kali ini merupakan seorang Freelance Fotografer dan juga merupakan
pengajar di LOOK modelling school
,yaitu Bapak Didiet Anindita.
Di
perkuliahan yang singkat ini, beliau banyak berbagi ilmu seputar dunia
fotografi serta berbagai pengalamannya dalam dunia fotografi yang ternyata
tidak asal jepret saja, melainkan butuh banyak pihak pendukung.
Beliau
mengajarkan banyak hal diantaranya adalah di dalam menciptakan suatu hasil foto
dalam dunia bisnis fotografi diperlukan beberapa material, yaitu
-Photographer
Photographer merupakan kunci utama
didalam menciptakan suatu karya fotografi yang indah, tanpa adanya photographer maka sama saja seperti
bahan masakan tanpa koki.
-Client
Client merupakan individu
atau kelompok orang yang memberikan asupan dana agar maksud dan tujuannya
tercapai dalam menampilkan suatu karya
-Pengarah gaya
Pengarah gaya
merupakan suatu pekerjaan dimana mengarahkan atau mengatur suatu model atau
objek agar dapat sesuai dengan tema yang diminta oleh klien
-Make Up Artis (MUA)
MUA merupakan
seseorang yang menata tata rias model sesuai dengan tema yang dinginkan oleh
klien
-Wardrobe
Wardrobe merupakan
perlengkapan-perlengkapan yang dibutuhkan didalam menampilkan suatu karya yang
akan dibidik oleh sang photographer.
-Copywriter
-Visual
Design
Berbicara
tentang fotografi, terkadang kita, bahkan fotografer profesional menambahkan
teks pada foto yang ada untuk menampilkan suatu pesan dibalik foto tersebut.
Dengan begitu, orang-orang yang melihat memiliki pandangan atau persepsi yang
sama dengan fotografer. Namun, ada juga fotografer yang tidak menggunakan teks
sama sekali dalam menampilkan hasil karyanya, karena terkadang 1 foto bisa
mewakili ribuan kata. Ia membiarkan fotonya sendiri yang berbicara. Orang yang
melihat pun dapat menginterpretasikan makna dari foto itu dengan bebas.
Dalam
ilmu jurnalistik, foto jurnalistik mempunyai kedudukan sebagai berikut :
1.
Foto sebagai pelengkap berita. Foto ini
hanya sebagai pelengkap atau ilustrasi dalam tulisan. Dengan demikian, jika
foto tersebut tidak dimuat dalam berita tidak mengurangi nilai beritanya.
2.
Foto berbicara dengan sendirinya. Dalam
hal ini, kedudukan foto adalah primer, sehingga tanpa tulisan dan teks foto
tersebut sudah dapat dimengerti. Biasanya foto primer dapat ditemui dalam foto human interest atau tentang
kemasyarakatan.
Contoh dari foto yang dapat berbicara
dengan sendirinya adalah seperti di
bawah ini :
Dari gambar di atas, kita bisa langsung
melihat maksud foto tersebut. Tanpa tulisan, kita bisa melihat bagaimana
kesedihan salah satu laki-laki korban peperangan yang kehilangan kerabat atau
saudaranya. Selain itu, kita juga bisa melihat suasana di sekitarnya yang suram
karena hancur dan terbakar.
Baik foto jurnalistik maupun foto
artistik memiliki kekuatan tersendiri dalam menceritakan suatu momen yang
tersimpan dalam foto tersebut. Selain para expert
dalam dunia fotografi, khalayak biasa pun menyukai fotografi karena hal tersebut
dapat menyimpan momen dari dulu hingga sekarang. Nilai dari sebuah foto tidak
pernah berkurang seiring berjalannya waktu.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar